Senin, 18 Februari 2013

Burung kemade sebagai pendamping pleci Anda

Di Poskan Oleh: Wahyu Ruhiyat
Sumber: www.omkicau.com
Mau mencari masteran atau pendamping untuk burung pleci Anda? Kemade atau burung cabe-cabean mungkin bisa menjadi salah satu pulihan. Suaranya unik, memiliki tipikal nyerecet dengan suara lengkingan yang khas. Bukan hanya itu, menyediakan kemade pada dasarnya justru bisa membuat burung pleci seperti bernostalgia di habitat aslinya. Bukankah kemade sering bergabung bersama koloni pleci di alam bebas?
BURUNG CABE JAWA ATAU KEMADE
Burung kemade atau burung cabe jawa
Meski bertubuh kecil, burung kemade atau cabe-cabean ini sangat besar peranannya dalam ekologi. Sebab burung ini turut membantu menyebarkan biji-bijian dari tanaman buah yang menjadi makanannya.
Burung kemade atau cabe jawa, atau wong bule bilang scarlet-headed flowerpecker, memiliki nama spesies Dicaeum trochileum. Sesuaidengan nama ilmiah tersebut, burung ini berada dalam genus Dicaeum, salah satu anggota dari keluarga Dicaeidae.
Para ahli burung menyebut kemade sebagai burung endemik yang hanya dijumpai di Indonesia. Persebarannya cukup luas, mulai dari Jawa, Bali, Lombok, dan sebagian wilayah Sumatera.
Mereka sering terlihat di perkebunan, tanaman di kawasan pinggiran kota maupun pusat kota. Biasanya mereka sering terlihat bersama-sama dengan kelompok pleci saat mencari makanan, terutama di pepohonan.
Cara membedakan jantan dan betina
Membedakan jenis kelamin kemade relatif mudah dilakukan dengan melihat warna bulu di sekujur tubuhnya. Burung jantan memiliki warna bulu merah padam atau agak jingga pada bagian kepala, punggung, tunggir, dan dada. Bagian perut berwarna putih keabu-abuan, serta ada bercak putih pada lengkung sayapnya.
Adapun burung betina hanya memiliki warna merah di bagian tunggir / tungging / pantat saja. Tubuh bagian atas berwarna cokelat. Sedangkan tubuh bagian bawah berwarna putih kusam.
BURUNG CABE JANTAN DAN BETINA
Burung kemade jantan (kiri) dan betina. Lihat warna merah pada kepala burung jantan.
Makanan burung kemade
Makanan utama burung kemader adalah buah-buahan, dan beberapa serangga kecil. Karena itu, dalam perawatan hariannya pun burung ini tidak bisa dipisahkan dari buah-buahan, meski nantinya sudah bisa makan voer dengan total.
Buah menjadi kata kunci dalam perawatan kemade. Hanya sehari saja kita alpa menyediakan buah-buahan, burung ini cenderung mudah drop, tidak fit, bahkan sakit.
Untuk melatihnya makan voer, Anda bisa menggunakan bantuan burung pleci yang sudah lebih dulu terbiasa makan voer. Caranya, kedua jenis burung disatukan dalam kandang. Dengan cara ini, kemade pasti akan memperhatikan pleci saat makan voer, dan pada akhirnya mau mencoba mencicipi pakan kering tersebut.
Penampilan burung kemade jantan dari depan.
Nah, untuk memaster pleci, Anda tidak selalu harus membeli burung kemade, atau menangkap burung ini di habitatnya. Artinya, bagi yang belum memiliki kemade, cukuplah menggunakan media MP3 yang bisa didowload di sini :
  • Suara burung kemade / cabe-cabean
Read more >>

Jumat, 08 Februari 2013

Ragam jenis kenari Populer di Indonesia

Di Poskan Oleh: Asep Taopik
Sumber : www.smartmastering.com
Kenari ( Serinus Canaria ) merupakan salah satu jenis burung kicauan yang paling populer dan banyak penggemarnya di tanah air, bahkan kepopuleran burung ini sebagai burung peliharaan sudah lebih dahulu terkenal di seluruh penjuru dunia.
Burung yang termasuk dalam keluarga Fringillidae ini memiliki jumlah yang cukup banyak dan hampir terdapat di seluruh dunia, dan seiring dengan banyaknya penangkaran kenari inipun jumlah dan variasi warna kenari bisa dibilang terlalu banyak untuk diketahui. Indonesia sendiri memiliki burung kenari asli dari pulau jawa yang dikenal denan sebutan kenari melayu atau malay goldfinch atau Erinus estherae, namun keberadaannya hingga kinipun masih jarang ditemui.

Sejarah Kenari 

Sejarah burung kenari di negara-negara eropa dikenal sejak abad XIV dan sangat digemari oleh wanita bangsawan atau orang-orang terpandang termasuk pejabat-pejabat negara setempat, oleh karna itulah kenari identik dengan burung perlambang status pada waktu itu.
Bermula dari bangsa Spanyol yang membawa kenari liar dari kepulauan Kenari ( Canary Island) yang berhasil ditaklukannya dan menjadi wilayah jajahannya selama beberapa waktu. dan semenjak itulah penyebaran burung kenari ini mulai meluas hingga ke daratan Inggris, Perancis, Italia, Belanda, Jerman, Belgia dan Rusia. dan pada saat itulah hampir seluruh negara yang termasuk dalam benua eropa tersebut mulai berlomba-lomba menangkarkan burung kenari dan memproduksi kenari varian baru dengan cara kawin silang dan sejenisnya. hingga sekarang ini kita dengan mudah mendapatkan kenari jenis silangan tersebut yang diunggulkan oleh negara penghasil kenari varian tersebut, misalnya negara Jerman yang mengunggulkan kenari jenis Roller ( Edelroller) yang memiliki  kualitas suara bagus yang menyambung (terus-menerus). begitu juga dengan kenari Yorkshire asal Inggris, Crest, Frill, Border, Norwich dan Gloster. yang hingga kinipun masih bisa ditemui di pasaran lokal meski jumlahnya cukup terbatas, oleh karena itulah tidak heran kalau harga burung ini bisa semakin tinggi harganya.

Jenis jenis kenari yang merupakan kenari hasil penangkaran dari negara-negara eropa tersebut memang memiliki keunggulan dan ciri khasnya masing-masing serta mudah dibedakan dari jenis kenari lainnya seperti kenari Yorkshire yang memiliki tubuh seperti Wortel, Kenari Frill yang memiliki bulu-bulu yang sperti acak-acakan dengan bulu yang terbalik, Kenari Belgian Fancy yang memiliki tubuh bongkok dengan kepala kecil dan kenari Scoth Fancy yang memiliki bentuk badan seperti yang bengkok. 

Tidak semua kenari dari jenis diatas memiliki suara yang bagus, karena itulah dalam perkembangannya kenari-kenari ini dibagi menjadi beberapa kategori seperti kenari tipe dan kenari penyanyi. dimana untuk kenari tipe ini yang diunggulkan adalah keunikan dari bentuk tubuh dan bulu-bulunya sedangkan kenari penyanyi adalah kenari yang diunggulkan dari kualitas suara serta varian suaranya yang mengalun.
Berikut ini adalah beberapa jenis kenari yang memiliki suara yang memiliki kualitas dan diunggulkan adalah :

Kenari Yorkshire 


Read more >>

Ragam chickadee dan titmouse: Sempat dimasukkan marga gelatik batu

Diposkan Oleh : Ade Riyan
Sumber: www.omkicau.com
Nama burung chickadee dan titmouse mungkin masih asing di telinga kita. Maklum, kedua jenis burung ini hanya dijumpai di benua Amerika. Dulu, mereka sempat dimasukkan dalam genus Parus, atau marga dari gelatik batu. Para ahli taksonomi lalu memisahkannya dalam dua genus tersendiri, yaitu Poecile dan Baeolophus, meski tetap berada dalam keluarga Paridae. Artikel ini membahas ragam dan suara chickadee serta titmouse, untuk menambah wawasan kita bersama.
Marga Poecile
Burung chickadee terdiri atas 15 spesies. Sebagian spesies mempunyai penampilan yang mirip dengan gelatik batu (Parus major), sehingga wajar kalau para ahli sempat memasukkannya dalam genus Parus. Adapun gelatik batu sendiri mempunyai 34 subspesies, termasuk gelatik wingko (Parus major minor) yang cukup popular di Indonesia.
Dari 15 spesies burung chickadee, lima di antaranya cukup popular di kawasan Amerika, yaitu :
  1. Carolina chickadee ( Poecile carolinensis )
  2. Black-capped chickadee ( Poecile atricapillus )
  3. Mountain chickadee ( Poecile gambeli )
  4. Chestnut-backed chickadee ( Poecile rufescens )
  5. Boreal chickadee ( Poecile hudsonicus )
Marga Baeolophus
Semua jenis burung titmouse berada dalam genus Baeolophus. Penampilannya jauh berbeda dari gelatik batu, karena punya jambul. Inilah yang menjadi alasan kuat mengapa para ahli taksonomi burung memisahkan mereka dari marga Parus. Secara keseluruhan ada lima spesies burung yang termasuk dalam genus Baeolophus, yaitu:
  1. Bridled titmouse (Baeolophus wollweberi)
  2. Oak titmouse (Baeolophus inornatus)
  3. Juniper titmouse (Baeolophus ridgwayi)
  4. Tufted titmouse (Baeolophus bicolor)
  5. Black-crested titmouse (Baeolophus atricristatus)
Berikut ini deskripsi mengenai lima spesies burung chickadee dan lima spesies burung titmouse, dilengkapi dengan gambar dan suara masing-masing burung. Siapa tahu ada yang cocok untuk memaster gelatik batu dan / atau gelatik wingko di rumah.
Carolina chickadee ( Poecile carolinensis )
Nama spesies ini diberikan oleh James Audobon, seorang ornithologist berdarah AS-Prancis saat berada di South Carolina. Burung ini mendiami hutan campuran di Amerika Serikat, mulai dari New Jersey hingga ke selatan Kansas, Florida, hingga Texas.
Mereka bersarang di lubang pohon. Terkadang pasangan burung caroline chickadee menempati bekas sarang burung pelatuk. Ada kemungkinan terjadi kawin silang antara burung ini dan black-capped chickadee, sehingga sangat sulit diidentifikasi.
Carolina Chickadee | Poecile carolinensis
Carolina chickadee (Poecile carolinensis)
Read more >>

Resep Makanan khusus untuk Pleci Anda

Diposkan Oleh : Rizki Faddila
Sumber: www.omkicau.com

Melanjutkan artikel terdahulu mengenai alternatif lain agar pleci cepat buka paruh, khususnya terkait dengan pemberian pakan yang berkualitas, kali ini saya akan membagikan aneka resep makanan khusus untuk pleci Anda. Siapkan kertas dan pulpen, atau segera hidupkan printer Anda. Siap???


Pola makan yang teratur, dengan menu bervariasi, diyakini bisa membuat pleci lebih cepat mencapai kondisi puncak (top form). Membuat racikan menu khusus untuk momongan imutnya menjadi solusi terbaik, sekaligus hemat biaya.
Tidak sedikit plecimania yang sudah melakukannya. Pengalaman mereka pun pernah ditulis di beberapa forum, misalnya forum burung asia. Nah, sebagian resep para plecimania inilah yang akan saya share balik untuk Anda.

Bahan baku:

  • Kacang hijau (250 gram)
  • Gula pasir / gula merah (12 sendok teh)
  • Telur ayam mentah (1 – 2 butir)

Proses pembuatan:

  1. Kacang hijau dan gula / gula merah direbus.
  2. Jika kacang hijau sudah lunak, segera buang airnya.
  3. Hancurkan rebusan kacang hijau hingga menjadi pasta.
  4. Tambahkan 1 – 2 telur ayam mentah ke dalam adonan (cangkang / kerabang telur jangan dibuang).
  5. Tumbuk cangkang telur ayam hingga halus, lalu dimasukkan ke dalam adonan. Cangkang  kita jadikan sumber kalsium untuk pertumbuhan pleci.
  6. Sekarang aduk adonan hingga benar-benar merata.
  7. Masukkan adonan ke dalam loyang, ratakan permukaannya, kemudian dipanggang dalam oven hingga kering.
  8. Keluarkan adonan yang sudah matang, tutup dengan tudung saji (untuk menghindari lalat), dan biarkan hingga dingin.
  9. Setelah agak dingin, tumbuk adonan hingga halus, dan siap disajikan kepada pleci Anda. Sisa adonan bisa disimpan dalam lemari makan atau kulkas, untuk digunakan esok hari.
Selain untuk pleci kelangenan  adonan ini juga bisa digunakan (bahkan sangat baik) untuk pleci dalam penangkaran. Beberapa penangkar yang menggunakan resep ini mengakui bahwa menu spesial ini mempercepat proses reproduksi burung.

Pemberian buah-buahan

Beberapa plecimania mengatakan pemberian jeruk dan pepaya kurang baik untuk burung pleci, karena bisa menyebabkan diare. Alasannya, setiap mengkonsumsi jeruk, kotoran burung akan berwarna oranye. Atau setiap menyantap pepaya, kotorannya berwarna merah.
Saya jawab hal itu tidak benar. Seperti diketahui, pepaya dan jeruk merupakan buah-buahan yang kaya serat. Pleci dianggap tidak bisa mencerna buah tersebut, dengan alasannya feces atau kotorannya akan berwarna orange seperti jeruk, atau berwarna merah seperti pepaya.
Sebenarnya hal seperti itu lumrah terjadi pada burung. Menurut drh Dharmojono, dalam buku Aneka Permasalahan Burung dan Ayam Hias, kotoran burung cenderung mengikuti makanan yang dikonsumsinya.
Jadi, tidak ada masalah dengan kotoran yang berwarna oranye atau merah, jika ia memang mengkonsumsi jeruk atau pepaya. Yang penting, saripati kedua buah-buahan itu tidak ikut terbuang bersama kotoran, tetapi sudah dicerna dan disebarkan ke seluruh organ tubuh.
Kok pleci ketika makan apel merah atau apel hijau, kotorannya cenderung berwarna cokelat? Mungkin Anda ingin “menggugat” alasan di atas (bahwa kotoran burung cenderung mengikuti makanan yang dikonsumsinya). Karena berbeda dari pepaya dan jeruk dalam hal kotoran, sebagian plecimania kerap menganggap apel jauh lebih bagus daripada pepaya dan jeruk.
Apel memang bagus untuk pleci, karena juga kaya serat. Tetapi keliru jika kita mengelompokkan  apel sebagai buah yang baik, dan pepaya serta jeruk sebagai buah yang kurang baik untuk pleci. Semuanya baik, dan perlu diberikan secara berselang-seling sebagai variasi menu.
Menjawab “gugatan” di atas, perlu saya jelaskan bahwa daging buah apel yang berwarna putih memiliki sifat mudah mengalami oksidasi, terutama dengan udara luar. Jika tidak percaya, coba potonglah buah menjadi irisan kecil-kecil. Biarkan beberapa menit, pasti akan berubah menjadi cokleat.
Jadi ketika pleci mengeluarkan kotoran berwarna cokelat usai mengkonsumsi apel, itu karena sebelum disantap daging buah apel sudah teroksidasi terlebih dulu. Disarankan memberikan apel dalam porsi secukupnya, karena jarang sekali seekor pleci bisa menghabiskan potongan apel ukuran besar dalam waktu sehari.

Pemberian nektar

pleci dan nectar
Nektar adalah sari bunga yang rasanya manis dan kerap dicari pleci di alam bebas. Kalau mau tidak mau repot, Anda bisa mencari beberapa putik bunga yang mengandung nektar, kemudian dikumpulkan dalam wadah. Nektar harus cepat diminumkan ke burung, karena akan cepat menguap jika didiamkan selama beberapa menit.
Alternatif lainnya adalah membuat nektar tiruan di rumah. Meski tiruan, kandungannya tidak jauh berbada dari nektar sungguhan. Bahan baku yang dibutuhkan adalah gula pasir putih yang dicampur air panas dengan perbandingan 1 : 4.
Campurkan kedua bahan dalam wadah bersih, aduk hingga merata, lalu simpan dalam kulkas. Setelah dingin, masukkan nektar buatan itu (sedikit saja) ke dalam wadah keramik, dan sajikan untuk pleci kesayangan Anda.
Perlu diketahui, kalau kita melihat sangkar pleci di negara tetangga seperti Malaysia, Thailand, dan Vietnam, umumnya ada wadah yang terbuat dari bahan keramik. Selama ini saya mengira itu hanya sekadar aksesoris sangkar semata, ternyata tempat untuk menyimpan nektar.
pisahkan wadah untuk menampung nektar dalam wadah tersendiri seperti wadah yang terbuat dari keramik ini
Pisahkan nektar dalam wadah tersendiri. Lebih baik jika wadah terbuat dari keramik.
(foto: pet-cocktail.com)
Jangan pernah menaruh nektar ke wadah air minum, atau mencampurnya dengan air minum, karena pleci senang mandi dalam cepuk minumnya. Jika sampai mandi air bercampur nektar, akibatnya bulu-bulunya akan lengket dan menyebabkan iritasi pada mata akibat cairan gula tersebut. Karena itu, dianjurkan menggunakan wadah keramik berukuran kecil sebagai tempat
menyimpan nektar.
Untuk tambahan energi, Anda bisa mencampurkan vitamin B kompleks ke dalam larutan nektar. Berikan kepada burung setiap Minggu pagi, dan diusahakan habis dalam waktu 1 jam (takaran harus disesuaikan).

Pemberian ekstra fooding

Makanan tambahan (ekstra fooding) yang baik untuk pleci adalah makanan hidup, terutama jangkrik (ambil bagian perutnya saja) dan ulat hongkong yang masih muda. Kedua bahan pakan ini kaya protein, sehingga bisa mempercepat pertumbuhan burung muda, dan menjaga kondisi burung dewasa agar selalu fit.
Ada juga beberapa plecimania yang mencampurkan tulang sotong ke dalam pakan hariannya (voer) sebagai tambahan mineral. Caranya dengan menggerus (dikerok) dengan sendok, lalu dicampurkan ke dalam makanannya.
Namun penggunaan sotong untuk burung ada plus-minusnya. Harga yang murah dan gampang didapatkan di kios pakan burung adalah kelebihannya. Kelemahannya, sotong terlalu banyak mengandung garam (NaCl). Ketika burung masih membutuhkan beberapa unsur mineral lainnya di dalam sotong, dia sudah terpaksa menghentikan konsumsi karena merasa “kasinan“.
Mineral, bersama vitamin, sering dianggap sebagai pelengkap dari nutrisi utama seperti energi metabolis, protein, lemak, dan serat kasar. Meski hanya sebagai pelengkap, tetapi kekurangan atau defisiensi pada salah satu atau beberapa jenis mineral saja bisa membahayakan burung Anda
Untuk mencukupi kebutuhan mineral, sebenarnya Anda bisa menggunakan produk jadi sepertiBirdMineral. Dijamin tidak kasinan!
Semoga bisa bermanfaat buat para plecimania.
Read more >>